SPERS MABES TNI DAN UNKRISNA ADALAH PERGURUAN TINGGI YANG BEKERJASAMA DENGAN MABES TNI

SPER MABES TNI DAN UNKRISNA ADALAH PERGURUAN TINGGI YANG BEKERJA SAMA DENGAN MABES TNI

Minggu, 24 Januari 2010

Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER
Asep Herman Suyanto
asep-hs@mail.ugm.ac.id
http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id
A. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi
melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program -
program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan
sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan
sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih
satu komputer yang saling berhubungan.
B. Tujuan Membangun Jaringan Komputer
Tujuan dibangunya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara
tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju kesisi
penerima (receiver) melalui media komunikasi.
Ada beberapa hal yang masih dirasa menjadi kendala, yaitu :
1. Masih mahalnya fasilitas komunikasi yang tersedia dan bagaimana
memanfaatkan jaringan komunikasi yang ada secara efektif dan efisien.
2. Jalur transmisi yang digunakan tidak benar – benar bebas dari masalah
gangguan (noise).
C. Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu :
1. Sharing resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral
lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan
komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.
2. Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna,
baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi
yang penting lainnya.
3. Integrasi Data
Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat,
karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja,
melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka
dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk
memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat
biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu
membeli printer sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena
printer itu dapat digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer juga
memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya,
misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada
komputer pusat.
5. Keamanan Data
Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data.
Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta
teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan
perlindungan yang efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan
hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi
yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat
segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.
D. Jenis Jaringan Komputer
Berdasarkan jarak dan area kerjanya jaringan komputer dibedakan menjadi
tiga kelompok, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik
untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling
bertukar informasi.
Dengan memperhatikan kecepatan transmisi data, maka LAN dapat
digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu :
a. Low Speed PC Network
Kecepatan transmisi data pada Low Speed PC Network kurang dari 1
Mbps dan biasanya diterapkan untuk personal computer. Contoh
dari jenis ini adalah Omninet oleh Corvus Systems (network bus),
Constalation oleh Corvus Systems (star network), Apple talk oleh
Apple Corporation.
b. Medium Speed Network
Kecepatan transmisi data pada Medium Speed Network berkisar
antara 1 – 20 Mbps dan biasnya diterapkan untuk mini computer.
Contoh dari jenis ini adalah Ethernet oleh Xerox, ARC Net oleh
Datapoint Corporation, Wangnet oleh Wang Laboratories.
c. High Speed Network
Kecepatan transmisi data pada Hig Speed Network lebih dari 20
Mbps dan biasanya diterapkan untuk mainframe computer. Contoh
dari jenis ini adalah Loosely Coupled Network oleh Control Data
Corporation, Hyper Channel oleh Network System Corporation.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang
sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang
letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan
suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis
yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri
dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan programprogram
(aplikasi) pemakai.
Gambar 1 Contoh alokasi jaringan data
E. Topologi Jaringan Komputer
Topologi menggambarkan struktur dari suatu jaringan atau bagaimana sebuah
jaringan didesain. Dalam definisi topologi terbagi menjadi dua, yaitu topologi fisik
(physical topology) yang menunjukan posisi pemasangan kabel secara fisik dan
topologi logik (logical topology) yang menunjukan bagaimana suatu media diakses
oleh host.
Adapun topologi fisik yang umum digunakan dalam membangun sebuah
jaringan adalah :
1. Topologi Bus (Bus Topology)
Menggunakan satu segment ( panjang kabel ) backbone, yaitu yang
menyambungkan semua host secara langsung.
2. Topologi Ring (Ring Topology)
Menghubungkan satu host ke host setelah dan sebelumnya. Secara fisik
jaringan ini berbentuk ring (lingkaran).
3. Topologi Star (Star Topology)
Menghubungkan semua kabel pada host ke satu titik utama. Titik ini
biasanya menggunakan Hub atau Switch.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
4. Topologi Extended Star (Extended Star Topology)
Merupakan perkembangan dari topologi star. Memiliki beberapa titik yang
terhubung ke satu titik utama.
5. Topologi Hirarki (Hierarchical Topology)
Dibuat mirip dengan topologi extended star. Sistem dihubungkan ke
komputer yang mengendalikan trafik pada topologi.
6. Topologi Mesh (Mesh Topology)
Menghubungkan satu titik ke titik yang lainnya. Kondisinya di mana tidak
ada hubungan komunikasi terputus secara absolut antar node komputer.
Topologi Logik pada umumnya terbagi mejadi dua tipe, yaitu :
1. Topologi Broadcast
Secara sederhana dapat digambarkan yaitu suatu host yang mengirimkan
data kepada seluruh host lain pada media jaringan.
2. Topologi Token Passing
Mengatur pengiriman data pada host melalui media dengan menggunakan
token yang secara teratur berputar pada seluruh host. Host hanya dapat
mengirimkan data hanya jika host tersebut memiliki token. Dengan token
ini, collision dapat dicegah.
Faktor – faktor yang perlu mendapat pertimbangan untuk pemilihan topologi
adalah sebagai berikut :
1. Biaya
Sistem apa yang paling efisien yang dibutuhkan dalam organisasi.
2. Kecepatan
Sampai sejauh mana kecepatan yang dibutuhkan dalam sistem.
3. Lingkungan
Misalnya listrik atau faktor – faktor lingkungan yang lain, yang berpengaruh
pada jenis perangkat keras yang digunakan.
4. Ukuran
Sampai seberapa besar ukuran jaringan. Apakah jaringan memerlukan file
server atau sejumlah server khusus.
5. Konektivitas
Apakah pemakai yang lain yang menggunakan komputer laptop perlu
mengakses jaringan dari berbagai lokasi.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 2 Topologi fisik jaringan komputer
Gambar 3 Sebuah LAN yang memadukan beragam topologi
F. Protokol
1. Pengertian Dasar Protokol
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang
ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data,
informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim
(transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar komunikasi berlangsung
dengan benar. Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua
atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam protokol adalah sebagai
berikut :
a. Syntax
Merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk
mengkodekan sinyal.
b. Semantix
Digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim
dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.
c. Timing
Digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.
2. Fungsi Protokol
Fungsi – fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Fragmentasi dan Reassembly
Fungsi dari fragmentasi dan reassembly adalah membagi informasi
yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim
mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima maka sisi penerima
akan menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.
b. Encaptulation
Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan
dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
c. Connection Control
Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan
komunikasi dari transmitter dan receiver, dimana dalam
membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman data dan
mengakhiri hubungan.
d. Flow Control
Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari
transmitter ke receiver.
e. Error Control
Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam
proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari
error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi
pada waktu data dikirimkan.
f. Transmission Service
Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan
komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan
keamanan serta perlindungan data.
3. Standarisasi Protokol
Beberapa perusahaan yang berperan dalam usaha komunikasi, antara
lain :
a. Electronic Industries Association (EIA)
b. Committee Consultative Internationale de Telegrapque et
Telephonique (CCITT)
c. International Standards Organization (ISO)
d. American National Standard Institute (ANSI)
e. Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Alasan di perlukan standarisasi dalam komunikasi data pada suatu
jaringan komputer antara lain :
a. Standarisasi memberikan jaminan kepada produsen hardware dan
software bahwa produknya akan banyak digunakan oleh pemakai
dengan kata lain potensi pasar menjadi lebih besar.
b. Standarisasi menjadikan produk dari para produsen komputer dapat
saling berkomunikasi, sehingga pembeli menjadi lebih leluasa dalam
memilih peralatan dan menggunakanya.
c. Dengan standarisasi maka produsen tidak dapat melakukan
monopoli pasar sehingga harga produk menjadi lebih murah karena
terjadi persaingan sehat antar para produsen dalam menjual
produknya.
4. Jenis – Jenis Protokol
Beberapa jenis protokol yang umumnya digunakan dalam sebuah
jaringan komputer adalah sebagai berikut :
a. NetBEUI Frame Protokol
NetBEUI Frame Protocol (NBF) adalah versi modifiksi dari
NetBEUI. Dikembangkan pada tahun 1985 oleh IBM. Spesifikasi
terbaru dari NBF adalah V.30. salah satu keuntungn utama di dalam
stack NBF adalah batas 254 session di dalam NetBEUI sudah
dihilangkan. Protokol NBF juga menyediakan alokasi memori
otomatis yang sewaktu – waktu dapat digunakan. Proses ini bersifat
dinamis, sehingga tidak diperlukan pra konfigurasi. Alokasi memori
otomatis menurunkan total memori yang dibutuhkan stack protocol.
NetBEUI memiliki header yang sangat kecil. Ada dua kerugian dari
NBF yaitu ketidakmampuan protokol ini di-route-kan yang berarti
secara virtual tidak berguna untuk sebuah WAN.kerugian lainnya
adalah kebergantungan NBF pada pesan broadcast untuk
mengkomunikasikan data di antara banyak komputer dalam jaringan.
b. NetBIOS
NetBIOS adalah suatu antarmuka (interface) dan sebuah protokol
yang dikembangkn oleh IBM. Fungsi protokol ini berkisar di atas
tiga layer paling atas (session,presentation dan application). Dalam
model OSI, NetBIOS memberikan suatu interface standard bagi
layer dibawahnya. NetBIOS juga dapat digunakan sebagai sebuah
API (Application Program Interface) untuk pertukaran data. Ia
memberi akses programmer akses ke berbagai sumber daya untuk
menciptakan hubungan dua komputer atau antara dua aplikasi pada
komputer yang sama.
NetBIOS melayani tiga fungsi jaringan yaitu sebagai berikut :
1) Naming Services
Dipergunakan untuk menyebarkan nama group, user dan
komputer ke jaringan. Ia juga bertugas untuk memastikan
agar tidak terjadi duplikasi nama.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
2) DataGram Support
Menyediakan transmisi tanpa koneksi yang tidak menjamin
suksesnya, besarnya tidak lebih besar dari 512 bytes. Metode
datagram ini digunakan oleh naming services.
3) Session Support
Memungkinkan transmisi dimana sebuah virtual circuit
session diadakan sedemikian rupa sehingga pengiriman paket
dapat di pantau dan dikenali.
c. NWLink
Merupakan suatu implementasi 32 bit Microsoft dari protokol stack
yang kompatibel dengan IPX/SPX. Ia dapat digunakan untuk
menciptakan hubungan antara komputer WindowsNT, Komputer
MS DOS, Windows dan WindowsNT lainnya. Koneksi ini dicapai
melalui variasi komunikasi. NWLink sangat cocok diterapkan di
platform intel tetapi tidak cocok diterapkan di platform lain.
d. IPX/SPX
IPX/SPX adalah protokol yang diimplementasikan dalam jaringan
Novell Netware. IPX bertanggung jawab untuk routing dan
pengiriman paket. Sementara SPX menciptakan hubungan dan
menyediakan acknowledgement dari pengiriman paket tersebut.
e. TCP/IP
TCP/IP bukanlah sebuah protokol tunggal tetapi satu kesatuan
protokol dan utility. Setiap protokol dalam kesatuan ini memiliki
aturan yang spesifik. Protokol ini dikembangkan oleh ARPA
(Advanced Research Projects Agency) untuk departemen pertahanan
Amerika Serikat pada tahun 1969.
ARPA mengingikan sebuah protokol yang memiliki karakter
sebagai berikut :
1) Mampu menghubungkan berbagai jenis sistem operasi.
2) Dapat diandalkan dan mampu mendukung komunikasi
kecepatan tinggi.
3) Routable dan scalable untuk memenuhi jaringan yang
kompleks dan luas.
Sebuah alamat TCP/IP adalah nilai biner berukuran 32 bit yang
diberikan kesetiap host dalam sebuah jaringan. Nilai ini digunakan
untuk mengenali jaringan di mana host tersebut dan mengenali
nomor unik host bersangkutan dijaringan tertentu. Setiap host yang
terhubung jadi satu pada sebuah internet work harus memiliki satu
alamat unik TCP/IP.
Setiap alamat terbagi atas dua komponen :
1) Network ID
Ini adalah bagian dari alamat IP yang mewakili jaringan fisik
dari host (nama jalan dari rumah). Setiap komputer dalam
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
segmen jaringan tertentu akan memiliki ID jaringan yang
sama.
2) Node ID
Ini adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat
(nomor rumah). Bila komputer disegment jaringan memiliki
alamat, maka jaringan tersebut perlu tahu milik siapakah
suatu paket itu.
Seperti yang disebutkan diatas tadi bahwa nilai IP adalah nilai biner
32 bit. Nilai tersebut terbagi menjadi empat bagian nomor 8 bit yang
disebut oktet. Contoh alamat IP :202.149.240.66 dengan
menggunakan contoh diatas, katakanlah administrator mensetup
jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai yang sama
202.149.240.XXX. kondisi inilah yang disebut network ID. Nomor
pada XXX adalah node ID-nya.
Setiap alamat TCP/IP jatuh pada satu kelas alamat. Kelas mewakili
sebuah grup alamat yang segera dapat dikenali komponen software
sebagai bagian dari sebuah jaringan fisik. Misalkan, ambil contoh
alamat TCP/IP berikut dan nilai binernya.
10.149.240.66
00001010.10010101.11110000.10000010
dengan memperhatikan tiga nilai biner yang pertama, bisa dikatakan
bahwa alamat ini termasuk class A.
CLASS JUMLAH HOST JUMLAH OKTET PERTAMA
A 16.777.216 1 - 126
B 16.536 128 - 191
C 256 192 - 223
Tabel 1 Urutan dari alamat IP dan Host
Setiap komputer di sebuh jaringan biasanya ingin mengirim data
langsung ke komputer lainnya. Komputer pengiriman harus
memastikan bahwa si penerima berada di jaringan yang sama atau di
luar itu. Subnet mask digunakan oleh protokol stack TCP/IP untuk
menentukan bahwa host yang akan dicoba dikomunikasikan berada
di jaringan lokal yang sama atau berada di jaringan remote. Ini
adalah bagian yang sangat penting dalam konfigurasi TCP/IP.
CLASS SUBNET MASK
A 255.0.0.0
B 255.255.0.0
C 255.255.255.0
Tabel 2 Klasifikasi subnet mask
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
f. UDP
UDP memberikan satu metode kepada aplikasi untuk mengirimkan
data ke aplikasi di Host lain pada jaringan tanpa harus lebih dulu
membangun hubungan komunikasi dengan host tersebut. UDP tidak
menjamin keberhasilan pengiriman data dan tidak menjamin adanya
duplikasi pengiriman data. Keberhasilan transmisi ditangani oleh
lapisan diatasnya, yaitu lapisan aplikasi.
Setiap data yang dikirim oleh UDP, ditambahkan dengan
header yang berisi , antara lain :
1) Source Port (Port Asal)
Source port digunakan sebagai identitas pengiriman data,
namun sebenarnya source port tidak mutlak diperlukan
karena UDP tidak memerlukan jawaban. Port ini dalam
pemrograman jaringan disebut dengan socket.
2) Destination Port (Port Tujuan)
Destination port juga digunakan sebagi identitas pengiriman
data. Nomor port ini adalah nomor yang dikenal oleh aplikasi
di mesin remote yang juga dijadikan identitas layanan.
3) Length ( Panjang Data)
Panjang data diperlukan aplikasi di remote host untuk
memastikan kebenaran data transmisi dan untuk melakukan
checking lapisan aplikasi terhadap validasi data.
4) Checksum
Checksum adalah satu-satunya mekanisme UDP untuk
mendeteksi Error pada pengiriman data.
NOMOR
PORT
KETERANGAN
20,21 FTP
22 SSH
23 Telnet
25 SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
80 Web
Tabel 3 Contoh Port TCP
NOMOR
PORT
KETERANGAN
15 Netstat (network status)
53 DNS (domain name service)
69 TFTP (trivial FTP)
137 NetBios name service
161 SNMP(Simple network management protocol)
Tabel 4 Contoh Port UDP
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 4 Stack pada TCP/IP
g. ARP (Address Resolution Protocol)
Layer IP bertugas untuk mengadakan mapping atau transformasi
dari IP address ke ethernet address. Secara internal ARP melakukan
resolusi address tersebut dan ARP berhubungan langsung dengan
data link layer. ARP mengolah sebuah tabel yang berisi IP-Address
dan ethernet address dan tabel ini diisi setelah ARP melakukan
broadcast ke seluruh jaringan.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 5 Mekanisme protokol ARP
h. RARP (Reverse Address Resolution Protocol)
RARP digunakan oleh komputer yang tidak mempunyai nomor IP.
Pada saat komputer dihidupkan, maka komputer melakukan
broadcast ke seluruh jaringan untuk menanyakan apakah ada server
yang dapat memberikan nomor IP untuk komputer tersebut. Server
yang dapat memberikan nomor IP secara otomatis disebut DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol). Paket broadcast tersebut
dikirim beserta dengan MAC-Address dari pengirim. Server DHCP
yang mendengar request tersebut akan menjawabnya dengan
memberikan nomor IP dan waktu pinjam (lease time). Bila waktu
pinjam habis atau komputer dimatikan, maka nomor IP tersebut akan
diambil kembali oleh DHCP Server dan akan diberikan kepada
komputer yang membutuhkan.
Saya mendengar
broadcast nich !
O, pesan ini untuk saya.
Saya berikan MAC
adress saya deh
Mac address dari
IP = 172.16.10.1
Berapa ya ?
IP Address : 182.35.10.1
MAC Address : ???
IP Address : 182.35.10.1
MAC Address : 1234.5678.0011
Cop yright © 200 4 www .asep- hs.web .ugm.a c.id
Gambar 6 Mekanisme Protokol RARP
i. ICMP (Internet Control Message Protocol)
ICMP diperlukan secara internal oleh IP untuk memberikan
informasi tentang error yang terjadi antara host.
Beberapa laporan yang disampaikan oleh ICMP, antara lain :
1) Destination Unreachable (Host or Port).
2) Network Unreachable.
3) Time Exceeded.
4) Parameter Problem.
5) Echo Reply, Echo Request dengan utilitas ping.
6) Dan lain – lain.
Saya mendengar broadcast
nich !
O, ada yang menta IP.
Saya kasih IP untuk anda
182.18.10.9
Berapa IP Address
untuk saya ???
MAC Address : 1243.6534.9991
IP Address : ???
MAC Address : 1243.6534.9991
IP Address : 182.19.10.9
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 7 Diagram transport data antara ICMP,IP,ARP,dan RARP
G. Model – Model Referensi
1. Model referensi OSI
Model referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan salah satu
standard dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO yang
memberikan gambaran tentang fungsi, tujuan dan kerangka kerja tentang
struktur model referensi untuk proses yang bersifat logis dalam sistem
komunikasi.
Tujuan dibentuknya model referensi OSI, yaitu :
a. Menjadi patokan bagi perkembangan prosedur komunikasi pada
masa yang akan datang.
b. Mengatasi hubungan yang timbul antar pemakai dengan cara
memberikan fasilitas yang sesuai.
c. Membagi permasalahan prosedur penyambungan menjadi sub
struktur.
d. Memenuhi kebutuhan pemakai kini maupun masa yang akan datang.
Model referensi OSI memiliki 7 lapisan, dimana prinsip yang harus
digunakan bagi ketujuh lapisan adalah sebagai berikut :
a. Setiap lapisan memiliki fungsi dan proses yang berbeda.
b. Fungsi setiap lapisan dipilih berdasarkan penetapan protokol yang
telah memenuhi standar internasional.
c. Sebuah lapisan harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang
berbeda.
d. Batasan lapisan harus ditentukan agar dapat meminimalkan arus
informasi yang melewati interface.
e. Jumlah lapisan diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur
jaringan tidak menjadi sulit dipakai.
Transport Layer
Network Interface
ICMP
Internet
Protocol ARP RARP
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Lapisan – lapisan dalam model referensi OSI yaitu :
a. Physical Layer
Physical layer berfungsi untuk menentukan karakteristik dari
kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer
dengan jaringan. Selain itu berfungsi untuk menstranfer dan
menentukan cara bit – bit dikodekan, menangani interkoneksi
fisik (kabel), mekanik, elektrikal, prosedural yaitu dimana
kabel , konektor dan spesifikasi pensinyalan didefinisikan.
b. Data Link Layer
Menentukan protokol untuk pertukaran frame data yang
lewat melalui kabel. Serta pengambilan dan pelepasan paket
data dari dan ke kabel, deteksi, dan koreksi kesalahan, serta
pengiriman ulang data.
Data link layer terdiri atas dua sublayer :
1) LLC (Logical Link Control)
Melakukan pemeriksaan kesalahan dan
menangani transmisi frame. Setiap frame
merupakan sebuah paket daya dan nomor urut
yang digunakan untuk memastikan pengiriman
dan sebuah cheksum untuk melacak data yang
korup.
2) MAC (Medium Access Control)
Berurusan dengan mengambil dan melepaskan
data dari dan ke kabel, menentukan protokol
untuk akses ke kabel yang di-share di dalam
sebuah LAN
c. Network Layer
Network layer bertanggungjawab untuk merutekan paket ke
tujuan yang seharusnya. Pengendalian operasi subnet dan
mengatasi semua masalah yang ada pada jaringan sehingga
memungkinkan jaringan – jaringan yang berbeda bisa saling
terkoneksi.
d. Transport Layer
Transport layer berfungsi untuk menerima data dari session
layer, memecah data menjadi bagian - bagian yang lebih
kecil, meneruskan data ke network layer dan menjamin
semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi penerima
dengan benar. Transport layer juga menentukan jenis
layanan untuk session layer dan pada giliranya jenis layanan
bagi para pemakai jaringan. Transport layer menyediakan
koneksi end to end ( ujung ke ujung ) di antara komputer –
komputer. Memastikan ketiga layer terendah bekerja dengan
benar serta menyediakan aliran data yang transparan, dan
logis antara end user dengan jaringan yang dipilihnya.
Merupakan layer yang menyediakan layanan bagi user lokal.
Bertugas untuk menciptakan frame, memisahkannya dan
menggabungkanya kembali.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
e. Session Layer
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan
session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain
memungkinkan tranport data biasa, seperti yang dilakukan
oleh tranport layer, juga menyediakan layanan yang
istimewa untuk aplikasi – aplikasi tertentu. Session layer
diperlukan juga untuk kendali dialog antara proses yang
menentukan penanganan komunikasi dua arah dan pengujian
paket yang keluar dari urutannya.
f. Presentation Layer
Melakukan terjemahan struktur data di antara berbagai
arsitekture, perbedaan dalam representasi data dikelola di
tingkat ini. Selain itu juga layer ini melakukan kompresi
data, enkripsi dan dekripsi serta konversi format data
misalnya dari EBCDIC ke ASCII
g. Application Layer
Aplication layer berfungsi untuk menyediakan akses tingkat
aplikasi ke jaringan. Transfer terminal remote dan elemen
lain dari jaringan, aktivitas yang dilakukan seperti akses dan
transfer file.
Lapisan
(Layer) Nama Fungsi Pelayanan/Protokol
7 Application
Menyediakan pelayanan yang
lansung mendukung aplikasi
pemakai
File transfer, e-mail,
dan akses ke database
6 Presentation
Menerjemahkan, kompresi,
dan enkripsi data
ASCII, EBCDIC,
MIDI, MPEG, TIFF,
JPEG, PICT, Quick
Time
5 Session
Mengkoordinasi komunikasi
antara sistem
NETBEUI, RPC,
SQL,XWindows
4 Transport
Memungkinkan paket data
dikirim tanpa kesalahan dan
tanpa duplikat
TCP, UDP, SPX
3 Network
Menentukan jalur pengiriman
dan meneruskan data ke alamat
peralatan lain yang berjauhan.
Pada lapisan ini data dikirim
dalam bentuk paket
IP, IPX, ARP, RARP,
ICMP, RIP, OSFT,
BGP
2 Data-Link
Mengatur binary data (0 dan 1)
menjadi logical group. Pada
lapisan ini data dikirim dalam
bentuk frame
Ethernet, Token-Ring,
FDDI, ATM, SLIP,
PPP, MTU
1 Physical
Transmisi binary data lewat
jaringan
10BaseT, 100BaseTX,
HSSI, V.35, X.21
Tabel 5 Lapisan Referensi Model OSI
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 8 Model OSI
Gambar 9 Data Encapsulation
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 10 Contoh Data Encapsulation
Gambar 11 Komunikasi Peer to peer
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
2. Model Referensi TCP/IP
TCP/IP digunakan pertama kali untuk menghubungkan komputer –
komputer pemerintah (USA) dan sekarang telah menjadi dasar bagi internet.
TCP/IP memiliki keunggulan sehubungan dengan kompatibilitasnya dengan
beragam perangkat keras dan sistem operasi.
Gambar 12 Model TCP/IP
Nama Layer Protokol
Application Telnet, FTP, SMTP, Kerberos, DNS, TFTP,
SNMP, NFS, XWindows
Transport UDP,TCP
Internet IP,ARP,RARP, ICMP, BootP
Network Ethernet, Token Ring, FDDI
Tabel 6 Lapisan Model Referensi TCP/IP
Persamaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1) Keduanya memiliki layer (lapisan).
2) Sama – sama memiliki Application layer meskipun memiliki
layanan yang berbeda.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet
switching
Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1) TCP/IP mengkombinasikan presentation layer dan session layer
pada lapisan aplikasi.
2) TCP/IP menggabungkan data link dan physical layer menjadi satu
lapisan.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 13 Perbandingan Model OSI dengan Model TCP/IP
H. Sistem Operasi Jaringan
Sistem operasi merupakan suatu komponen penting dalam membangun suatu
jaringan, karena sistem operasi jaringan berfungsi sebagai pembentuk pola operasi
jaringan. Setidaknya terdapat tiga macam sistem operasi jaringan untuk bentuk
konektivitas Peer to Peer (Windows 3.X, 9.X,Me, dan Novell Netware Lite), File
Server (Novell Netware 1.x) dan Client Server (Novell Netware 3.x, Windows NT,
XP, Unix, Linux) dan masih banyak sistem operasi yang lainnya.
Sistem operasi jaringan yang baik harus memiliki fasilitas – fasilitas penting seperti
File and directory services, System fault tolerance, Disk caching, Transaction
Tracking System (TTS), Security, Resource sharing, Remote access, Bridges,
Gateways, Interoperability, Special servers, Sofware management tools.
Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari sebuah Sistem
Operasi jaringan, khususnya untuk pengelolaan sistem – sistem seperti :
1. Distributed Processing
Seluruh program terdistribusi dan diproses pada memori workstation.
2. Directory Caching
Directory entryable akan dicopykan ke RAM server.
3. Directory Hashing
Sistem operasi jaringan akan membuat index dari direktory entry table
dalam RAM file server.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
4. File Allocation Table Caching
Sistem operasi jaringan akan menyimpan FAT untuk seluruh drive ke dalam
RAM file server.
5. File Caching
Sekali file dibaca dari disk, sistem operasi jaringan akan menyimpan file
tersebut di dalam RAM.
6. Pengaturan Elevator Seeking
Head baca tulis Hardisk berjalan mengakses file dalam arah lintsnya secara
elevator seeking sehingga menambah troughput sebesar 50%.
I. Perangkat Keras Jaringan
1. Kabel
a. Twisted Pair
1) Shielded Twisted Pair (STP)
STP memberikan jaminan proteksi jaringan dari interferensi
– interferensi eksternal. Sayangnya,STP sedikit lebih mahal
dibandingkan UTP. Lapisan pelindung kabel STP bukan
bagian dari sirkuit data, karena itu perlu di ground pada
setiap ujungnya. Dan kabel STP tidak dapat dipakai dengan
jarak lebih jauh sebagaimana media – media lain (seperti
kabel coaxial) tanpa bantuan device penguat (repeater).
Gambar 14 Konstruksi Shielded Twisted Pair (STP)
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
2) Unshielded Twisted Pair (UTP)
Secara fisik, UTP terdiri atas empat pasang dawai medium.
Setiap pasang dipisahkan oleh lapisan pelindung. Tipe kabel
ini semata – mata mengandalkan efek konselasi yang
diproduksi oleh pasangan – pasangan dawai untuk
membatasi degradasi sinyal yang disebabkan oleh EMI dan
RFI. Kabel UTP juga harus mengikuti rule yang benar
terhadap berapa banyak tekukan yang diizinkan per kaki
kabel.
UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi
100 Ohm. Hal ini berbeda dengan tipe pengkabelan twisted –
pair lainnya seperti pengkabelan untuk telepon. Karena UTP
memiliki dimeter eksternal 0.43 cm maka menjadi mudah
saat instalasi. UTP mensupport arsitektur – arsitektur
jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat populer.
Gambar 15 Kontruksi Unshielded Twisted Pair (UTP)
Type Use
Category 1 Voice Only (Telephone Wire)
Category 2 Data to 4 Mbps (LocalTalk)
Category 3 Data to 10 Mbps (Ethernet)
Category 4 Data to 20 Mbps (16 Mbps Token Ring)
Category 5 Data to 100 Mbps (Fast Ethernet)
Tabel 7 Kategori Kabel Unshielded Twisted Pair
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 16 UTP CAT 5
Gambar 17 RJ-45 dilihat dari atas
Gambar 18 RJ-45 dilihat dari samping
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 19 RJ-45 dilihat dari Jack bagian depan
Gambar 20 RJ-45 dilihat dari Jack sisi lainnya
b. Coaxial Cable
Kabel coaxial dapat dijalankan tanpa banyak membutuhkan bantuan
repeater sebagai penguat untuk komunikasi jarak jauh di antara
node network, meskipun bisa diikutsertakan untuk meregenerasi
sinyal – sinyal.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 21 Kontruksi Kabel Coaxial
Gambar 22 BNC T Connector
Gambar 23 BNC Connector
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 24 Kabel 10Base2
Gambar 25 Kabel 10Base5
c. Fiber Optic
Kabel fiber optic merupakan media network medium yang mampu
digunakan untuk transmisi – transmisi modulasi. Fiber optic
memiliki harga lebih mahal, tetapi cukup tahan terhadap interferensi
elektromagnetis dan mampu beroperasi dengan kecepatan dan
kapasitas data yang tinggi.
Beberapa Keuntungan kabel Fiber Optic :
1) Kecepatan
Jaringan – jaringan fiber optic beroperasi pada kecepatan
tinggi.
2) Bandwidth
Fiber optic mampu membawa paket – paket dengan kapasitas
besar.
3) Distance
Sinyal – sinyal dapat ditransmisikan lebih jauh tanpa
memerlukan perlakuan “refresh” atau “diperkuat”.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
4) Resistance
Daya tahan kuat terhadap impas elektronmagnetik yang
dihasilkan perangkat – perangkat elektronik seperti radio,
motor, atau bahkan kabel – kabel transmisi lain di
sekelilingnya.
5) Maintenance
Kabel – kabel fiber optic memakan biaya perawatan relatif
murah.
Tipe – tipe Kabel Fiber Optic, yaitu :
1) Single Mode
Sebuah serat tunggal dari fiber glass yang memiliki diameter
8.3 hingga 10 micron.
2) Multimode
Kabel yang terdiri atas multi serat fiber glass, dengan
kombinasi (range) diameter 50 – 100 micron. Setiap fiber
dalam kabel multimode mampu membawa sinyal
independen yang berbeda dari fiber – fiber lain dalam bundel
kabel.
3) Plastic Optical Fiber
Kabel berbasis plastik terbaru yang memiliki performa
similar dengan kabel single mode.
Gambar 26 Kontruksi Kabel Fiber Optic
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 27 Kabel Fiber Optic dan konektor
Spesifikasi Tipe Kabel Panjang Maksimal
10BaseT Unshielded Twisted Pair 100 meter
10Base2 Thin Coaxial 185 meter
10Base5 Thick Coaxial 500 meter
10BaseF Fiber Optic 2000 meter
100BaseT Unshielded Twisted Pair 100 meter
100BaseTX Unshielded Twisted Pair 220 meter
Tabel 8 Perbandingan kabel Twisted Pair, Coaxial, Fiber Optic
2. Tranmisi Tanpa Kabel (Wireless)
Media tidak terpandu (unguided), trnsmisi dan penerimaan dapat dicapai
dengan menggunakan antena. Untuk tranmisi antena mengeluarkan energi
elektromgnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk peneriman , antena
mengambil gelombang elektromagnetik dari medium di sekitarnya. Pada
dasarnya ada dua tipe konfigurasi untuk transmisi wireless yaitu direction
dan omnidirectional. Untuk konfigurasi directional, antena transmisi
mengeluarkan pancaran electromagnetik secara terfokus, jadi ntena
pengirim dan antena penerima harus terrah dengan benar. Pada kasus
omnidirectional, sinyal ditransmisikan ke segala arah dan dapat diterima
oleh beberapa antena.
Ada tiga range frekuensi umum dalam transmisi wireless, yaitu :
a. Frekuensi microwave dengan range 2 – 40 Ghz, cocok untuk
transmisi point-to-point. Microwave juga digunakan pada
komunikasi satelit.
b. Frekuensi dalam range 30 Mhz – 1 Ghz, cocok untuk aplikasi
omnidirectional. Range ini ditunjukan untuk range broadcast radio.
c. Range frekuensi lain yaitu antara 300 – 200000 Ghz, untuk aplikasi
lokal, adalah spektrum infra merah. Infra merah sangat berguna
untuk aplikasi point-to-point dan multipoint dalam area terbatas,
seperti sebuah ruangan.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 28 Sistem komnukasi Wireless
3. Network Interface Card (NIC)
Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic) atau
network card, yaitu ISA dan PCI. Fungsi utamanya adalah mengirim data ke
jaringan dan menerima data yang dikirim ke terminal kerja. Selain itu NIC
juga mengotrol data flow antara sis tem komputer dengan sistem kabel yang
terpasang dan menerima data yang terkirim dari komputer lain lewat kabel
dan menterjemahkan ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer.
Dual variabel yang penting dalam sebuah NIC adalah alamat port dan
interrupt-nya. Alamat port berfungsi untuk mengarahkan data yang masuk
dan kelur dari terminal kerja tersebut. NIC harus dikonfigurasi untuk
mengenali apabila data dikirim kealamat tersebut. Sedangkan Interrupt
merupakan switch elektronik lokal yang dipergunakan oleh sistem operasi
untuk mengontrol aliran data. Interrupt juga digunakan oleh komputer untuk
menghentikan aliran data untuk sementara waktu dan memungkinkan data
lain melewati sistem. Interrupt mencegah aliran data yang berbeda agar
tidak dapat menggunakan sirkuit fisik yang sama dan dalam waktu yang
bersamaan pula. Selain variabel di atas NIC juga mempunyai kode yang
unik yang terdiri atas 12 digit kode yang disebut MAC (Media Access
Control) Address.
( Sumber : http://ilmukomputer.com/jaka-lan.pdf )
Gambar 29 Jenis Kartu Jaringan
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 30 Network Interface Card (NIC)
Gambar 31 Port pada NIC
Gambar 32 Letak NIC pada layer ke-2 model OSI
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
4. HUB
Hub atau konsentrator termasuk device layer 1 dalam OSI model yang
berfungsi sebagai media antar koneksi yang jauh, media pengumpul semua
koneksi antar PC untuk kemudian disambungkan satu sama lain.
Keuntungan menggunakan hub adalah fleksibilits yang dimiliki sehingga
setiap client bisa ditambahkan setiap waktu tanpa mengganggu jaringan
yang sedang beroperasi. Tetapi hub tidak mampu membaca data – data dan
tidak mengetahui sumber dan tujuan paket – paket yang dilepas melaluinya.
Kesimpulanya, sebuah hub hanya berperan menerima dan meneruskan paket
– paket yang masuk atau paling tidak memperkuat sinyal elektrik, dan
kemudian menyebarkan paket – paket ke semua device dalam jaringan
termasuk device yang mengirimkan paket tersebut.
Secara teknis, terdapat tiga tipe hub yang beredar :
a. Passive Hubs
Hub – hub passive tidak memperkuat sinyal elektrik dari paket –
paket data yang masuk.
b. Active Hubs
Hub – hub active akan memperkuat sinyal paket – paket sebelum
mereka dilepas ke network.
c. Intelligent Hubs
Hub – hub yang memiliki fitur extra dari active hubs, dimana sangat
cocok untuk kepentingan bisnis. Sebuah hub yang cerdas secara
tipikal men-support manajement secara remote via SNMP dan
virtual LAN (VLAN).
Gambar 33 HUB
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 34 Contoh gambar Hub yang lain
Gambar 35 Lokasi Hub pada layer model OSI
5. Switch
Switch berfungsi menghubungkan multiple komputer pada layer protokol
jaringan level dasar. Switch beropersi pada layer dua (data link layer) dari
OSI model.
Secara tipikal, beberapa kelebihan switch dari hub adalah :
a. Mampu menginspeksi paket – paket data yang mereka terima.
b. Mampu menentukan sumber dan tujuan paket yang
melaluinya.
c. Mampu mem-forward paket – paket dengan tepat.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 36 Switch
Gambar 37 Switch
Gambar 38 Lokasi Switch pada layer model OSI
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
6. Repeater
Repeater bekerja meregenerasi atau memperkuat sinyal –sinyal yang masuk.
Secara teknis, repeater adalah device layer physical. Kelemahan repeater
tidak dapat melakukan filter traffic jaringan. Data (bits) yang masuk ke
salah satu port repeater dikirim ke luar melalui semua port. Dengan
demikian data akan tersebar ke segmen – segmen LAN tanpa
memperhitungkan apakah data tersebut dibutuhkan atau tidak.
Gambar 39 Lokasi Repeater pada layer model OSI
7. Bridge
Bridge merupakan perangkat yang lebih simpel dan murah dibandingkan
router. Bridge hanya menyampaikan paket, namun tidak bisa memilih paket
– paket mana yang akan disampaikan ke segmen – segmen. Bridge dapat
meningkatkan performa jaringan dengan cara mengeliminasi traffic yang
tidak dibutuhkan dan meminimasi peluang – peluang collision. Dan dapat
membagi – bagi traffic ke segmen – segmen yang ada dan melakukan
filtering traffic berdasarkan MAC address.
Gambar 40 Lokasi Bridge pada layer model OSI
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
8. Router
Dengan menggunakan informasi di antara masing – masing paket, router
melakukan routing dari satu LAN ke LAN lainnya mencari atau
menentukan rute terbaik di antara jaringan – jaringan. Router merupakan
device physical yang menyatukan network – network, berada pada layer 3
gateway, yang berarti dapat mengoneksikan jaringan – jaringan
sebagaimana layaknya gateway. Dengan cara melakukan konfigurasi
informasi – informasi yang disimpan dalam sebuah lokasi yang disebut
“routing table”, router dapat difungsikan untuk memfilter traffic yang
keluar masuk jaringan, berdasarkan alamat – alamat IP si pengirim dan
penerima. Beberapa router menyajikan fitur bagi pengelolanya untuk
melakukan update informasi routing table melalui interface browser web.
Karena sifatnya yang dapat memilih paket – paket yang masuk, menahan
dan mengantarkanya ke tujuan yang tepat, router sering kali digunakan
dalam jaringan yang kompleks dan besar, seperti WAN dan Internet.
Gambar 41 Port – port pada Router
Gambar 42 Router
Cop yright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Gambar 43 Lokasi Router pada layer model OSI
REFERENSI
DC Green, Komunikasi Data, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 1998.
Devisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS, Dasar Teknis Instalasi Jaringan
Komputer, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2003.
Fahrial, Jaka,Teknik Konfigurasi LAN, 2003, http://ilmukomputer.com/jaka-lan.pdf,
(17 Desember 2003).
Heywood, Drew, Konsep dan Penerapan Microsoft TCP/IP, Penerbit ANDI,
Yogyakarta, 1997.
Kelik, Wahyu, Pengantar Pengkabelan dan Jaringan, 2003,
http://ilmukomputer.com/kelik-kabel.pdf (12 juli 2003)
Kristanto, Andri, Jaringan Komputer, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003.
LIPI,
Wiring Tutorial for 10BaseT Unshielded Twisted Pair (UTP)
Modul Pelatihan, LAN dan Intranet, IT Center Fakultas Teknik, Yogyakarta.
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Konsep dan Perancangan Jaringan
Komputer:Bangunan Satu Lantai, Gedung Bertingkat dan Kawasan, Penerbit
ANDI, Yogyakarta, 2003.
--------, Kamus ++ Jaringan Komputer, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2003.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
Prihanto, Harry, Membangun Jaringan Komputer: Mengenal Hardware dan Topologi
Jaringan, juni 2003, http://ilmukomputer.com/harry-jaringan.php.htm,( 12 juli
2003 ).
Rafiudin, Rahmat, Panduan Membangun Jaringan computer : untuk Pemula, PT Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2003.
Rio P, Bondhan, Diagram Pemasangan Kabel TP pada RJ 45, 2003,
http://ilmukomputer.com , ( 16 Januari 2004 ).
Tanenbaum, Andrew S., Jaringan Komputer, jilid 1-2, Prenhallindo, Jakarta, 1997.
Tharom, Tabratas, Dinata, Marta, dan Xerandy, Mengenal Teknologi Informasi:
Dasar – dasar teknologi yang perlu diketahui oleh semua pengguna teknologi
informasi, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002.
Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer, Konsep Jaringan Komputer
dan Pengembangannya, Penerbit Salemba Infotek, Jakarta, 2003.
--------, Penanganan Jaringan komputer, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2001.
Wares, Ronin, Cisco Network Academy Program, Cicso System, Inc, 1999.
Yuhefizar, Tutorial Komputer dan Jaringan , juli 2003
http://ilmukomputer.com/yuhefizar-komputer.pdf ( 12 Juli 2003 ) Selengkapnya...

Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id
PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

Asep Herman Suyanto
asep-hs@mail.ugm.ac.id
http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id

A. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling
berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi
melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-
program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan
sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan
sejumlahterminalkomunikasiyangberadadiberbagailokasiyangterdiridarilebih
satu komputer yang saling berhubungan.

B. Tujuan Membangun Jaringan Komputer
Tujuandibangunyasuatujaringankomputeradalahmembawainformasisecara
tepatdantanpaadanyakesalahandarisisipengirim(transmitter)menujukesisi
penerima (receiver) melalui media komunikasi.

Ada beberapa hal yang masih dirasa menjadi kendala, yaitu :
1. Masih mahalnya fasilitas komunikasi yang tersedia dan bagaimana
memanfaatkan jaringan komunikasi yang ada secara efektif dan efisien.
2. Jalurtransmisiyangdigunakantidakbenar–benarbebasdarimasalah
gangguan (noise).

C. Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu :
1. Sharing resources
Sharingresources bertujuanagarseluruhprogram,peralatanatauperipheral
lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan
komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.
2. Media Komunikasi
Jaringankomputermemungkinkanterjadinyakomunikasiantarpengguna,
baikuntuk teleconference maupununtukmengirimpesanatauinformasi
yang penting lainnya.


Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id



pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada
komputer pusat.
5. Keamanan Data
SistemJaringanKomputerdapat memberikanperlindunganterhadapdata.
Karenapemberiandanpengaturanhakakseskepadaparapemakai,serta
teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan
perlindungan yang efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Denganpemakaiansumberdayasecarabersama–sama,akanmendapatkan
hasil yangmaksimaldankualitasyangtinggi.Selainitudataatauinformasi
yangdiaksesselaluterbaru,karenasetiapadaperubahanyangterjadidapat
segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.

D. Jenis Jaringan Komputer
Berdasarkanjarakdanareakerjanyajaringankomputerdibedakanmenjadi
tiga kelompok, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
LocalAreaNetwork (LAN),merupakanjaringanmilikpribadididalam
sebuah gedungataukampusyangberukuransampaibeberapakilometer.
LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
pribadidan workstation dalamkantorsuatuperusahaanataupabrik-pabrik
untukmemakaibersamasumberdaya(resouce,misalnyaprinter)dansaling
bertukar informasi.

Denganmemperhatikankecepatantransmisidata,makaLANdapat
digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu :
a. Low Speed PC Network
Kecepatan transmisi data pada Low Speed PC Network kurang dari 1
Mbpsdanbiasanyaditerapkanuntuk personalcomputer.Contoh
darijenisiniadalahOmninetolehCorvusSystems(networkbus),
ConstalationolehCorvusSystems(starnetwork),Appletalkoleh
Apple Corporation.
Copyright © 2004 www.asep-hs.web.ugm.ac.id



keperluanpribadi(swasta)atauumum.MANmampumenunjangdatadan
suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringantelevisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis
yangluas,seringkalimencakupsebuahnegarabahkanbenua.WANterdiri
darikumpulanmesin-mesinyangbertujuanuntukmenjalankanprogram-
program (aplikasi) pemakai.

























Gambar 1 Contoh alokasi jaringan data Selengkapnya...

Senin, 04 Januari 2010

dangdut yoo

Selengkapnya...

Exist – Seperti Dulu
Posted: 14 Dec 2009 06:32 PM PST
Selalu ku MengharapkanKau Akan Segera PulangKau Balik Seperti DuluMenghapuskan RinduYang Sering Menghantuiku
Semenjak Kau DatangDi Hatiku SayangSemua Resahku HilangDiriku BukanlahSeorang Yang MudahMenyerahkan Cinta Semudah Kata
Kudambakan CintaIndah Seperti DuluKerna Cintaku Tak Pernah Rasa JemuBiar Hati Bimbangaku Terus MenungguBenar ku Tahu Kau Tak Pernah JauhKau Di Hatiku
Di Hari Yang DatangJanganlah Kau UlangLukai Hatiku Sayangaku Pun BukanlahSeorang Yang BisaMenggantikan Cinta Sekelip Mata
aku Inginkan CintaKita Seperti DuluKerna Cintaku Tak Mudah Rasa JemuBiar Hati Bimbangaku Terus Menunggudan aku Tahu Kau Tak Pernah JauhKau Di Hatiku
Post from: Download mp3 Selengkapnya...